Hallo Sobat, kali ini ada contoh monolog tentang "sahabat". Dari informasi yang saya dapatkan monolog bisa memerankan dengan satu tokoh atau lebih. Contoh di bawah ini adalah monolog yang saya perankan dengan tiga tokoh. Mungkin tidak seberapa bagus, soalnya baru pertama kali buat untuk tugas sekolah. Dan setelah selesai, saya post. Dan Sobat bisa memberikan kritik saran pada kotak komentar.. Terima kasih...:)
Syukran : Kai lagi Afwan, kenapa kau selalu menanyakan hali itu kepadaku?
Afwan : Itu karena aku peduli padamu, aku inin tahu bagaimana keadaanmu. Karena selama ini kau telah berubah, kau menjadi aneh Syukran.
Syukran : kabarku sama seperti kemarin, dan ketahuilah Afwan, aku adalah yang sekarang ini. Syukran yang dulu sudah tidak ada.
Afwan : kau salah Syukran, kau masih bisa kembali, kau masih bisa menjadi lebih baik. Aku yakin itu…
Syukran : Kau tahu aoa tentang diriku?
Afwan : Aku tahu banyak.
Syukran : Apakah kau tahu apa yang ku rasakan, apa yang ku inginkan dan apa yang aku pikirkan? Hah…!
Afwan : Aku memang tidak tahu apa yang kau pikirkan, karena aku bukan paranormal. Tapi aku tahu apa yang kau rasakan dan kau inginkan Syukran.
Syukran : Dasar pembohong. Memangnya siapa dirimu..? kau hanya pura-pura mengetahuinya.
Afwan : Aku tidaklah seperti itu Syukran, aku tahu karena aku adalah sahabatmu dan itu sudah sangat lama. Dulu kita bahagia bersama, susah bersama. Dan aku mengerti apa yang kau rasakan. Kau selalu sendiri, kau sedih. Aku ingin kau kembali Syukran, dan semua teman kita menginginkan itu Syukran..!
Syukran : Itu tidak akan bisa, semuanya sudah terlambat.
Afwan : Aku yakin kau bisa Syukran... Dan tidak ada kata terlambat.
Syukran : Sudahlah! Aku mau pergi. Kau semakin mengganggu ku saja. Dan ingatlah Afwan, lebih baik kau jangan menemuiku lagi untuk yang ke sekian kalinya!
Afwan : Syukran… tunggu. Pikirkanlah kembali apa yang barusan kita bicarakan…! (dengan menjerit)
Akhirnya Syukran pun pergi meninggalkan Afwan. Afwan semakin kebingungan terhadap apa yang harus ia lakukan selanjutnya, karena selama ini perjuangannya membujuk Syukran belum berhasil.
Afwan : Jika begini terus aku tidak akan berhasil… Aku harus merubah caraku, tapi bagaimana..? apa memang benar aku harus menunggu waktunya sampai Syukran kembali, tapi bagaimana jika ia tambah parah…
Nur : Hey Wan… Sedang apa kau? (tiba-tiba datang)
Afwan : Oh… hey Nur. Tidak, aku tidak sedang melakukan apa-apa. Oh aku tahu. Mungkin dengan ini bisa membantu walaupun dengan cara yang sama, dia belum pernah menemui Syukran akhir-akhir ini. (dengan suara yang sedikit pelan)
Nur : Wan… kau bicara apa?
Afwan : Eee…. Apa kau mau membantuku Nur?
Nur : tunggu… tunggu. Aku tidak mengerti apa yang kau katakan… dan membantu untuk apa?
Afwan : Untuk Syukran.
Nur : Syukran… dia lagi. Kenapa kita harus memikirkannya? Dia sudah tidak peduli pada kita, dia tidak memikirkan kita lagi.
Afwan : karena dia adalah teman kita. Dia memang tidak peduli dengan kita, maka dari itu aku minta bantuan mu untuk mengembalikan Syukran seperti dulu lagi.
Nur : Tapi…
Afwan : Sudahlah… apa kau tidak kasihan padanya, dan apa kau tidak pernah memikirkan jika hal ini terjadi padamu?
Nur : aku pernah memikirkan hal itu, itu sangat menyedihkan..
Afwan : kalo begitu kita bantu dia… ayo ikut aku, aku tahu di mana dia sekarang.
Nur : Wan tunggu.. tapi kenapa harus aku yang membantumu? bukankah masih banyak teman yang lainnya, atau kau bisa dengan salah satu guru kita…
Afwan : karena kita adalah sahabatnya.
Nur : Wan…
Afwan : Sudah ikut aku!
Mereka berdua akhirnya pergi menemui Syukran
Nur : Hey Syukran..!
Syukran : Kalian, untuk apa kalian kemari. Dan kau Afwan, kau masih saja menemuiku.
Nur : Kami ingin kau kembali Syukran!
Syukran : Apakah itu yang kalian inginkan dari ku? Kenapa kalian tidak meminta yang lain.
Afwan : Syukran! Kau selalu bicara seperti itu… aku ingin bertanya padamu satu hal. Kenapa bisa menjadi seperti ini Syukran?
Syukran : aku tidak tahu.
Afwan : kenapa kau tidak tahu?
Syukran : karena…karena aku tidak tahu. Roda itu berputar Afwan. Seseorang bisa saja berubah kapan saja.
Afwan : kalo begitu putarlah kembali roda kehidupanmu, agar kau bisa berubah menjadi lebih baik.
Syukran : Itu tak akan bisa.
Afwan : ya, memang itu tak akan bisa. Itu karena, kau masih terus seperti ini. Kau tidak pernah berusaha untuk berubah.
Syukran : ??
Nur : Syukran! Bukankah kita sudah berjanji, kita akan saling membantu apa pun masalah yang terjadi. Dan
sekarang kau menjadi seperti ini. Kami ingin membantumu Syukran.
Syukran : Ya… aku tahu itu.
Nur : Lalu tunggu apa lagi. Ayolah! Aku yakin kau bisa kembali.
Syukran : tidak secepat itu untuk berubah.
Afwan : kalo begitu, mulailah dari sekarang! Aku juga percaya padamu Syukran.
Syukran : Ya… aku tahu perasaan kalian. Dan kalian ingin aku kembali, tapi mungkin itu tidak cepat. Aku mohon bantuan kalian, dan itu akan ku coba..
Nur : Nah… begitu lebih baik Syukran.
Afwan : Itu baru namanya Syukran yang ku kenal. Tidak menyerah, gaul, pemberani, dan….
Syukran : Sudah, jangan mengejekku…
Afwan : Tidak,,,, sahabat.
Syukran, Nur, Afwan : Selamanya….
Kesimpulan :
Kita harus membantu setiap teman kita yang sedang mengalami masalah, terutama karena kita adalah makhluk sosial. Kita tidak bisa hidup tanpa orang lain, sering yang kita jumpai adalah sebuah persahabatan. Gunanya adalah kita bisa belajar bersama dan bisa saling membantu terhadap suatu masalah, dan tentunya kita bisa memilih pergaulan yang baik dan benar.
Sahabat
Afwan : Hey Syukan.., bagaimana kabarmu hari ini?Syukran : Kai lagi Afwan, kenapa kau selalu menanyakan hali itu kepadaku?
Afwan : Itu karena aku peduli padamu, aku inin tahu bagaimana keadaanmu. Karena selama ini kau telah berubah, kau menjadi aneh Syukran.
Syukran : kabarku sama seperti kemarin, dan ketahuilah Afwan, aku adalah yang sekarang ini. Syukran yang dulu sudah tidak ada.
Afwan : kau salah Syukran, kau masih bisa kembali, kau masih bisa menjadi lebih baik. Aku yakin itu…
Syukran : Kau tahu aoa tentang diriku?
Afwan : Aku tahu banyak.
Syukran : Apakah kau tahu apa yang ku rasakan, apa yang ku inginkan dan apa yang aku pikirkan? Hah…!
Afwan : Aku memang tidak tahu apa yang kau pikirkan, karena aku bukan paranormal. Tapi aku tahu apa yang kau rasakan dan kau inginkan Syukran.
Syukran : Dasar pembohong. Memangnya siapa dirimu..? kau hanya pura-pura mengetahuinya.
Afwan : Aku tidaklah seperti itu Syukran, aku tahu karena aku adalah sahabatmu dan itu sudah sangat lama. Dulu kita bahagia bersama, susah bersama. Dan aku mengerti apa yang kau rasakan. Kau selalu sendiri, kau sedih. Aku ingin kau kembali Syukran, dan semua teman kita menginginkan itu Syukran..!
Syukran : Itu tidak akan bisa, semuanya sudah terlambat.
Afwan : Aku yakin kau bisa Syukran... Dan tidak ada kata terlambat.
Syukran : Sudahlah! Aku mau pergi. Kau semakin mengganggu ku saja. Dan ingatlah Afwan, lebih baik kau jangan menemuiku lagi untuk yang ke sekian kalinya!
Afwan : Syukran… tunggu. Pikirkanlah kembali apa yang barusan kita bicarakan…! (dengan menjerit)
Akhirnya Syukran pun pergi meninggalkan Afwan. Afwan semakin kebingungan terhadap apa yang harus ia lakukan selanjutnya, karena selama ini perjuangannya membujuk Syukran belum berhasil.
Afwan : Jika begini terus aku tidak akan berhasil… Aku harus merubah caraku, tapi bagaimana..? apa memang benar aku harus menunggu waktunya sampai Syukran kembali, tapi bagaimana jika ia tambah parah…
Nur : Hey Wan… Sedang apa kau? (tiba-tiba datang)
Afwan : Oh… hey Nur. Tidak, aku tidak sedang melakukan apa-apa. Oh aku tahu. Mungkin dengan ini bisa membantu walaupun dengan cara yang sama, dia belum pernah menemui Syukran akhir-akhir ini. (dengan suara yang sedikit pelan)
Nur : Wan… kau bicara apa?
Afwan : Eee…. Apa kau mau membantuku Nur?
Nur : tunggu… tunggu. Aku tidak mengerti apa yang kau katakan… dan membantu untuk apa?
Afwan : Untuk Syukran.
Nur : Syukran… dia lagi. Kenapa kita harus memikirkannya? Dia sudah tidak peduli pada kita, dia tidak memikirkan kita lagi.
Afwan : karena dia adalah teman kita. Dia memang tidak peduli dengan kita, maka dari itu aku minta bantuan mu untuk mengembalikan Syukran seperti dulu lagi.
Nur : Tapi…
Afwan : Sudahlah… apa kau tidak kasihan padanya, dan apa kau tidak pernah memikirkan jika hal ini terjadi padamu?
Nur : aku pernah memikirkan hal itu, itu sangat menyedihkan..
Afwan : kalo begitu kita bantu dia… ayo ikut aku, aku tahu di mana dia sekarang.
Nur : Wan tunggu.. tapi kenapa harus aku yang membantumu? bukankah masih banyak teman yang lainnya, atau kau bisa dengan salah satu guru kita…
Afwan : karena kita adalah sahabatnya.
Nur : Wan…
Afwan : Sudah ikut aku!
Mereka berdua akhirnya pergi menemui Syukran
Nur : Hey Syukran..!
Syukran : Kalian, untuk apa kalian kemari. Dan kau Afwan, kau masih saja menemuiku.
Nur : Kami ingin kau kembali Syukran!
Syukran : Apakah itu yang kalian inginkan dari ku? Kenapa kalian tidak meminta yang lain.
Afwan : Syukran! Kau selalu bicara seperti itu… aku ingin bertanya padamu satu hal. Kenapa bisa menjadi seperti ini Syukran?
Syukran : aku tidak tahu.
Afwan : kenapa kau tidak tahu?
Syukran : karena…karena aku tidak tahu. Roda itu berputar Afwan. Seseorang bisa saja berubah kapan saja.
Afwan : kalo begitu putarlah kembali roda kehidupanmu, agar kau bisa berubah menjadi lebih baik.
Syukran : Itu tak akan bisa.
Afwan : ya, memang itu tak akan bisa. Itu karena, kau masih terus seperti ini. Kau tidak pernah berusaha untuk berubah.
Syukran : ??
Nur : Syukran! Bukankah kita sudah berjanji, kita akan saling membantu apa pun masalah yang terjadi. Dan
sekarang kau menjadi seperti ini. Kami ingin membantumu Syukran.
Syukran : Ya… aku tahu itu.
Nur : Lalu tunggu apa lagi. Ayolah! Aku yakin kau bisa kembali.
Syukran : tidak secepat itu untuk berubah.
Afwan : kalo begitu, mulailah dari sekarang! Aku juga percaya padamu Syukran.
Syukran : Ya… aku tahu perasaan kalian. Dan kalian ingin aku kembali, tapi mungkin itu tidak cepat. Aku mohon bantuan kalian, dan itu akan ku coba..
Nur : Nah… begitu lebih baik Syukran.
Afwan : Itu baru namanya Syukran yang ku kenal. Tidak menyerah, gaul, pemberani, dan….
Syukran : Sudah, jangan mengejekku…
Afwan : Tidak,,,, sahabat.
Syukran, Nur, Afwan : Selamanya….
Kesimpulan :
Kita harus membantu setiap teman kita yang sedang mengalami masalah, terutama karena kita adalah makhluk sosial. Kita tidak bisa hidup tanpa orang lain, sering yang kita jumpai adalah sebuah persahabatan. Gunanya adalah kita bisa belajar bersama dan bisa saling membantu terhadap suatu masalah, dan tentunya kita bisa memilih pergaulan yang baik dan benar.