Assalamualaikum wr. wb.
Abu Ya'la Syadad bin 'Aus r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Seorang yang cerdas akalnya adalah orang yang selalu intropeksi dirinya dan selalu menyiapkan bekal untuk menghadapi kematian. Dan orang yang lemah(akalnya) adalah orang yang selalu menurutkan hawa nafsunya tetapi berangan-angan (memperoleh rahmat) Allah."
(H.R. Tirmidzi dan Ibn Majah)
Kali ini saya masih memberikan info tentang penerapan islam dalam kehidupan sehari-hari. Info kali ini mengenai 'Orang Yang Paling Cerdas'. Di sini bukanlah orang yang selalu menjadi nomor satu dari setiap perlombaan tetapi...
Abu Ya'la Syadad bin 'Aus r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Seorang yang cerdas akalnya adalah orang yang selalu intropeksi dirinya dan selalu menyiapkan bekal untuk menghadapi kematian. Dan orang yang lemah(akalnya) adalah orang yang selalu menurutkan hawa nafsunya tetapi berangan-angan (memperoleh rahmat) Allah."(H.R. Tirmidzi dan Ibn Majah)
Pertanyaan Renungan
"Kematian bukanlah akhir segalanya, kehidupan yang sebenarnya justru baru dimulai setelah kematian. Apakah kita termasuk orang yang cerdas? sangat tergantung dengan orientasi setiap aktivitas kita? Kalau orientasinya adalah kehidupan setelah kematian berarti kita orang yang cerdas, tetapi kalau hanya untuk kehidupan kini, berarti kita orang yang bodoh. Termasuk manakah kita?"
Mungkin saya juga masih sering melakukan kesalahan dalam menjalani hidup ini, untuk itu marilah kita bersama-sama mulai dari sekarang untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Karena sesungguhnya kematian bisa datang menjemput kapan saja!